Tafsir Sufi Al Fatihah
Produk
|
Tafsir Sufi Al Fatihah
oleh JALALUDDIN RAKHMAT
Halaman: 244 Halaman
Meemaparkan nama-nama lain surat al-fatihah seperti ummul kitab, ummul qur’an yang berarti surat ini mencakup semua rahasia yang tinggi, yang menjadi tujuan paling utama dan dicari seorang hamba. Sab’al-matsani yang diambildari kata sab’ yang berarti tujuh: mengacu pada tujuh ayat al-fatihah, al-matsani yang berarti berulangulang karena berkali-kali dibaca dalam lima waktu sholat. Surat al-hamd, disebut demikian karena karena banyak surat dalam al-qur’an dikenal dengan surat pertamanya; misalnya surat thaha, yasin dan lain-lain. Surat ad-du’a disebut demikian karena dalam al-fatihah terdapat permohonan hamba yang lemah kepada tuhan yang maha perkasa, serta dialog antara pecinta dan yang dicintainya. surat as-syifa, disebut demikian karena sebuah hadis menyebutkan bahwa al-fatihah dapt mnyembuhkan orang yang tersengat kalajengking.
Setelah menjelskan nama-nama lain surat al-fatihah, jalaludin membahas tentang fadhilah atau keutamaan surat al-fatihah, yang antara lain adalah:
Lebih baik dari kesenangan duniawi
Turun langsung dari arsy tuhan
Keistimewaan bagi umat Rasulullah SAW
Besar pahala bagi pembacanya
Shalat tidak sah tanpa membaca al-fatihah
Memberikan pengampunan dan perlindungan
Memberikan kesembuhan untuk berbagai penyakit
Selanjutnya Jalaludin membahas tentang ist’adzah atau yang sering disebut ta’awudz, meskipun tidak termasuk dalam surat al-fatihah dan bukan bagian dari al-qur’an, tetapi kita diperintahkan untuk membacanya sebelum membaca al-qur’an. Menurut ibn Qayyim sebagaimana dikutip Jalaludin,beberapa alasan beristi’adzah atau berlindung dari setan sebelum membaca al-qur’an adalah, pertama, al-qur’an adalah obat untuk penyakit hati, untuk menghilangkan apa yang dimasukkan setan kedalamnya berupa keraguan, dorongan nafsu dan kemauan buruk, tuhan memerintahkan agar kita mengusir sumber penyakit dan mengosongkan hati daripadany, sehingga ketika obat datang hati dalam keadaan kosong dengan begitu khasiat al-qur’an bisa diserap secara maksimal, kedua, al-qur’an adalah sumber petunjuk, ilmu dan kebaikan dalam hati, al-qur’an adalah air yang menumbuhkan tanaman dan setan adalah api yang membakar tanaman, setiap kali setan melihat tumbuhnya kebaikan dalam hati manusia maka setan berusaha membakarnya. Ketiga, para malaikat suka mendekati para pembaca al-qur’an dan mendengarkan bacaanya. Keempat, setan berusaha menarik pembaca al-qur’an dengan tipuan dan rekayasa sehingga ia berpaling dari al-qur’an. Kelima, karena Allah senang mendengar qari’ yang sedang bermunajat kepada Allah dengan membaca firman-firmanNYA. Keenam, karena setan selalu berusaha mengganggu para pembaca al-qur’an dengan mengacaukan pikiran dan hati mereka. Ketujuh, ketika manusia sedang memperhatikan kebaikan atau sedang melakukanya, setan sangat ingin untuk memutuskan perhatiannya itu. Kedelapan, kerena beristi’adzah sebelum qira’at adalah tanda dan ciri bahwa yang akan dibaca adalah al-qur’an. Karena itu isti’adzah tidak pernah dibaca sebelum apapun selain al-qur’an.
Adapun beberapa keutamaan Isti’adzah adalah:
Menghindarkan pertengkaran
Sebagai dzikir pagi dan petang
Menjauhkan diri dari setan
Do’a masuk rumah
Do’a bangun dari mimpi buruk
Do’a perlindungan bagi anak-anak
Do’a diatas mimbar
Mematahkan punggung setan
Setelah banyak membahas tentang keutamaan ist’adzah. Jalaludin menjelaskan tentang lima rukun isti’adzah, yaitu: isti’adzah yang berarti memohon perlindungan, penjagaan, dan pertolongan, ada tiga syarat untuk melakukan isti’adzah yaitu pengetahuan, keadaan, dan perbuatan. Al-muta’idz adalah orang-orang yang melakukan isti’adzah, yaitu kita semua sebagai hamba Allah; melakukan isti’adzah hukumnya wajib karena diperintahkan oleh tuhan dan dicontohkan oleh rasulnya. Al-musta’idz bihi adalah berlindung kepada Allah dengan menggunakan kalimat Allah. Al-musta’idz minhu, memohon perlindungan dari segala sesuatu yang mendatangkan kesengsaraan dan kerusakan kepada kita. Fima yasta’dzu lahu: dengan beristi’adzah kita ingin mengumpulkan kebaikan dari pemilik kebaikan dan menghindari keburukan yang berasal dari sumber keburukan.
Pada setiap akhir pembahasan Jalaludin menuliskan kasykul yang berisi catatan tambahan seperti hadis dan nasehat yang ditulis dengan rima, khasiat surat al-fatihah dan bermacam-macam isti’adzah yang digunakan oleh ahlul bait.
Alamat : Ruko pertigaan Arco no 12 AB jl raya keadilan - Rangkapan jaya Baru - Depok 16434 (Google map : toko buku Ahlul Bait )
Pemesanan online di
Hp : 085324521168
BB : 54CBB54D
email : tokobukuahlulbait.net@gmail.com
website: www.tokobukuahlulbait.net
|